Pages

6.09.2010

Nilai VS Kemampuan

Uwaa~

Ga kerasa udah waktunya UAS. Musim UAS bersemi dengan indahnya.. >_<

Saatnya menguji kemampuan kita setelah melewati satu semester yang panjang. Hohoho!

Pastinya tiap orang sibuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir ini. Ada yang sibuk baca-baca materi dari dosen, ada juga yang malah sibuk cari tips nyontek ampuh biar ga ketahuan pengawas ujian. Hihi..

Hem..., tapi tau ga sih?

Sebenarnya, hal yang terpenting dengan adanya ujian akhir semester ini adalah menguji sejauh mana kemampuan kita. Namun, sadar atau tidak, ujian jadi ajang untuk mengejar nilai. Dan demi nilai itu, seseorang akan melakukan cara apapun, dan cara-cara itu bisa saja curang.

Aku bilang begini bukan berarti aku tak pernah melakukan cara curang. Lho??

Hanya saja, sekarang ini aku pikir tak ada gunanya aku melakukan cara curang untuk mendapatkan sebuah nilai. That was useless.

Pada akhirnya aku sadar, ketika aku mendapatkan nilai A (misalnya saja), itu bukanlah hasil dari kemampuanku yang sebenarnya. Dan ada rasa tidak puas ketika aku menyadarinya. Nilaiku adalah kemampuan orang lain. Ingin bangga pun jadi tak bisa.

:: Ada sebuah kisah, di saat UTS.

Soal UTS kali itu dibuat seperti mengisi titik-titik yang kosong (jadi inget zaman esde dulu). Lalu di pertanyaan terakhir tertulis

‘Saya menjawab semua pertanyaan ini dengan _________ (jujur/tidak jujur) dan saya memastikan bahwa seluruh jawaban adalah hasil kerja keras saya __________ (sendiri/orang lain/tidak ada kontribusi saya sama sekali).’

Dan untuk jawaban soal tersebut akan diberi nilai 25 (jika jujur dan hasil kerja sendiri).

Lalu, saat pengumuman hasil UTS tersebut, sang asdos mengumumkan bahwa nilai terendah adalah 25.

Awalnya aku tak sadar, tapi ketika aku meneliti hasil ujianku sendiri, jika nilainya 25 berarti orang itu (yang sampai sekarang tak diketahui siapa) hanya menjawab pertanyaan terakhir saja.

Suara hatiku hanya bisa berkata “Cool” Aku pun tersenyum penuh arti.

(Tak mungkin seseorang akan mendapatkan nilai hanya 25 selain dari pertanyaan terakhir itu)

Dan untuk siapapun dia, aku akan mengacungkan semua ibu jari yang bisa kuacungkan. ::

Makannya, aku yang sudah kembali ke jalan yang lurus ini memutuskan untuk mulai berjuang dengan kemampuan sendiri. Percaya dengan kemampuan yang telah aku dapatkan melalui sebuah perjuangan.

Meskipun saat ujian aku akan mengalami rintangan-rintangan dalam memecahkan soal-soal yang hadir di hadapanku, tapi jika aku tetap pada pendirianku untuk tidak melakukan kecurangan, maka ketika akhirnya sang nilai yang keluar bukanlah si A sekalipun aku akan merasa cukup puas tapi juga cukup tidak puas.

“Jadilah cukup tidak puas agar kau mau melakukan yang lebih baik lagi, tetapi cukup puas agar kau bisa bersyukur dan berterimakasih” –Camar indonesia -

Aku sudah berjuang dan berusaha dengan kemampuanku sendiri, itu yang terpenting.

Teringat dengan perkataan seorang dosen. “Kalian ga usah memikirkan soal nilai, yang penting saya ingin kalian bisa!”

(Kurang lebih seperti itulah, aku tak ingat apa yang secara spesifik dikatakan beliau.)

Yang jelas, aku dapat mengambil kesimpulan bahwa : percuma dapat nilai bagus jika kemampuan nol.

Maka dari itu, jika kita merasa kemampuan kita kurang dan hal itu membuat kita jadi merasa tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Belajarlah! Asah terus kemampuanmu. Jika kita menghadapi jalan buntu dan tak tahu langkah apa lagi yang harus kita lakukan untuk mengupgrade kemampuan kita, buatlah jalan lain. Kita bisa tanya teman, senior, dosen, dan bahkan orang lain yang sekiranya menurut kita mampu membantu kita. Jangan patah semangat kawan...

Terakhir, jangan lupa berdo’a. Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah. Amin.. ^-^

Ganbatte~ minna! You can! I can! We can!

Aku bisa

Aku mampu

Menjadi terbaik yang ku mau

Hanyalah sekali saja

Mengapa menyentuh kau sia-sia

Kutahu kini, saat yang pasti

Aku kan mengejar matahari

Derita yang kualami dahulu

Tak mungkin menghambat angan citaku

Kusambut hari tempat ku nanti

Bagai cahaya meniti pelangi

Aku bisa

Dan aku mau

Warnai hidupku kian berani

Tak ada hari tanpa memperbaiki diri

Kuingin menunjukkan yang terbaik

Dariku...

(Vidi Aldiano – Aku Bisa)

Semangat penuh untuk menghadapi UAS...!! \(^-^)/

About Me

My photo
cat lover, japan addict, spy girl, paparazzi, the nocturnal, plegmatis, book eater, newbie teacher, single happy, travel writer wannabe;