Pages

11.17.2011

Case #2 >> Rokok, Racun yang Tetap "Disukai"

--tulisan ini dibuat hanya untuk mengemukakan pendapat yang disertai fakta
tidak bermaksud menyindir apalagi memaksakan pendapat--

Rokok mengandung banyak racun dan sudah jelas merusak kesehatan. Siapa sih yang ga tau soal itu??
Rokok jenis apapun, merek apapun, mau di iklan atau di bungkusnya jelas-jelas menyampaikan bahwa :
"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN"

Dan herannya, rokok masih aja laku dijual.
Padahal tulisannya udah gede banget, pake kapital gede-gede gitu (udah kapital, gede pula).
Ga mungkin ga kebaca.

Sebatang rokok mengandung 4.000 bahan kimia dan 400 racun. Bayangkan!!
Dan rokok masih tetap laku dijual. Per batang maupun per bungkus.

Rokok mungkin memang ga langsung membunuhmu.
Ga kaya kalo kamu minum baygon terus kamu langsung mati keracunan.
Tapi, rokok membunuhmu pelan-pelan. Merusak organ-organ tubuhmu sedikit demi sedikit.
Sampai akhirnya tak berfungsi dengan baik.

Dan, bahkan bukan hanya merusak diri sendiri tapi juga mereka yang menghirup asap dari rokok tersebut, secara umum disebut perokok pasif.
Malahan, asap rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif. click here

Apalagi kalo merokoknya di dalam mobil.
Tadi sore, pas kebetulan lagi dengerin Ardan ada info bahwa jika merokok di dalam mobil lebih berbahaya 23 kali lipat daripada merokok di dalam ruangan yang penuh asap rokok. 23 KALI LIPAT!!!!!
Bisa ngebayangin ga sih seberapa bahayanya 4.000 bahan kimia dan 400 racun dalam rokok itu dikali 23 KALI LIPAT??!!!?
Apalagi untuk perokok pasif. CATET : PEROKOK PASIF.

Kamu mungkin ga ngerasain efeknya sekarang. Tapi coba baca lagi deh dampak negatif dari rokok.
Dan orang-orang masih aja ada yang beli rokok.

Menghisapnya. Dan akhirnya ketagihan.

Bahkan ada yang mengganti menu makanannya dengan setidaknya, sebatang rokok.
Hal yang sama sekali ga terpikirkan olehku. Kenyangkah perut mereka hanya dengan rokok?

Rokok yang merusak kesehatan namun tetap disukai ini menurutku sudah semakin merebak.
Bisa jadi seseorang merokok hanya karena ikut2an, hanya karena oleh temannya dibilang ga keren kalo ga merokok.
Apalagi remaja-remaja labil (istilah yang sering dipake sekarang 'ababil'), yang lagi masa-masanya banget mencari identitas diri, butuh banget pengakuan dari lingkungan sosialnya.

Terakhir-terakhir diberitakan ada bayi dan anak kecil yang merokok. Dan ada balita yang menghabiskan 4 bungkus rokok sehari. Mengerikan.
Sejak kecil sudah merokok, betapa mengerikannya membayangkan kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada organ-organ tubuhnya.
Selain itu, akhir-akhir ini aku sendiri semakin sering liat perempuan yang merokok. Seperti yang sudah dikatakan di awal : MEROKOK DAPAT MENGAKIBATKAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.
Okelah, mungkin sekarang memang tidak sedang hamil, tapi jika berpikir ke depan, karena rahim seorang wanita adalah tempat janin berkembang, tempat sebuah nyawa tumbuh, racun2 yang telah kita hisap sangat tak baik bagi mereka.
Gangguan kehamilan dan janin ini akan berakibat buruk bagi anak-anak itu, anak-anak yang kita kandung selama 9 bulan. Sedih ga sih ngebayangin apa yang akan terjadi pada perkembangan mereka di dalam rahim?
(sekali lagi, tidak bermaksud menyindir hanya mengemukakan pendapat).

Sejak dulu, pandangan aku mengenai rokok memang negatif.
Selain karena secara alami aku memang ga suka dan ga bisa deket-deket asap dan bau rokok, sejauh ini memang apa sih segi positifnya rokok?
Asap rokok, mungkin sudah kita sadari, melekat. Di rambut, pakaian, dll.
Jika di benda-benda seperti itu saja sulit sekali hilang.
Bagaimana dengan asap rokok yang masuk ke dalam tubuh kita?
Bagaimana dengan racun yang telah masuk ke dalam tubuh kita?

Dan orang-orang masih saja suka merokok.
Dan meski mereka tau bahayanya merokok, tetap saja racun-racun itu, "disukai".

6.30.2011

skripsweet or skripshit

buat kalian yang biasa menjelajah di twitter land kayanya ga asing lagi ya sama istilah #skripsweet maupun #skripshit?
apalagi mahasiswa taun taun terakhir.. :D

buat kalian yang belum tau,
#skripsweet sama #skripshit itu biasa digunakan para tweeps [pengguna twitter] sebagai plesetan skripsi.

skripsi, bisa dibilang adalah big moment nya kita kita, mahasiswa S1.

selesai ngga nya kuliah kita, semuanya tergantung sama skirpsi.
kalo skripsi cepet selesei, ya kuliah nya cepet selesei.
cepet sidang. cepet dapet ijazah. cepet wisuda.
bagi yang mau lanjut ke S2, bisa cepet ngelanjutin juga.

tapi memang perjuangan skripsi itu tidaklah mudah..
butuh pengorbanan. waktu, tenaga, biaya.
penuh tuntutan sana sini pula.

kalo udah memasuki taun terakhir, tiap orang, ya orangtua, ya sodara, ya temen, ya temennya temen, ya pacarnya temen, ya temen pacarnya temen, tiap ketemu pasti pertanyaannya cuma satu. "gimana, udah skripsi?"
kalo udah ada ide sih enak seengganya tinggal jawab aja "ini, baru mau ngajuin."
kalo idenya aja ga punya, itu sih bisa bikin panas dingin, bikin hati kebat kebit ga karuan.
di saat seperti itu paling cuma bisa mesam mesem aja, ga tau mau ngomong apa.

eh, pas proposal udah diajuin dan di-acc trus dapet dosen pembimbing. pertanyaannya jadi gini.
"skripsinya udah sampe bab berapa?"
errr.. bab niat. haha.. *sambil ketawa maksa.

kalo dirongrong gitu kan jadinya bikin agak agak tertekan.

pada kenyataannya, sulit atau tidaknya sebuah skripsi adalah tergantung pada bagaimana sikap kita terhadap skripsi itu.

katakanlah,

kita akan menyebut skripsi sebagai #skripsweet jika kita membuat skripsi dengan perasaan senang, ditambah dengan pikiran pikiran positif tentangnya.

tapi,

skripsi akan menjadi #skripshit jika kita mengganggapnya sebagai musuh paling mengganggu yang kalo bisa sih mending dihindari aja.. *err, berlebihan deh kayanya :p

hal hal yang diperlukan agar skripsi menjadi #skripsweet ala nuki :
1. berdo'a, semoga diberi kemudahan dalam perjuangan
2. terus update semangat, bisa curhat sana sini untuk cari dukungan
3. kerjakan secara continue, jangan terlalu lama di jeda
4. apapun yang terjadi tetaplah berpikiran positif
5. berdo'a semoga selama perjuangan selalu diberikan yang terbaik

nah, bagi yang masing menganggap skripsi == #skripshit.
yuk, mulai ubah jadi #skripsweet.
mari kita buat taun taun terakhir menjadi tahun paling membahagiakan dan kita buat skripsi menjadi hal yang paling manis di masa masa kuliah kita. >_<

6.18.2011

Insting VS Keselamatan

Wow, hari ini aku mengalami kejadian yang sangat langka [jarang terjadi menurut versiku].

Tadi sore menjelang malam, saat aku beserta dua adikku pulang dari rumah kakek aku dalam rangka merayakan ulang tahun Yo -anak dari adik ibu aku- yang ke-8 yang berada di kawasan cisitu lama, aku menyaksikan dua orang berkelahi sambil memaki-maki.

Awalnya aku santai santai aja diem di dalem angkot caheum-ledeng yang lagi ngetem di jalan siliwangi, sesekali ketawa ketawa bareng adik adik aku -Thi dan La-. Waktu lagi bercanda bercandaan aku liat para penumpang lain udah pada mulai gelisah kaya cacing kepanasan, meski udara malem di Bandung lagi dingin dinginnya.
Biasalah, angkot ngetem kan bisa bikin siapa aja jadi mendidih.

La -adik aku yang paling kecil [10 years old]- tiba tiba bilang "supirnya kemana ya ka? ko ga ada?"
Serta merta aku langsung liat ke bangku supir. Eh, iya ga ada.. :D baru nyadar. Kalo La ga bilang kayanya aku ga bakalan sadar sadar deh..

Terus, dengan insting detektif aku melacak keberadaan si supir yang menghilang. Aku membalikkan badanku dan menatap ke luar jendela, memandangi bahu jalan yang gelap karena dipenuhi pepohonan.

Saat itulah aku menyaksikan dua orang pria, yang satu pria paruh baya yang sudah beruban dengan topi berwarna coklat terpasang di kepalanya, yang satu lagi pria berambut panjang berusia sekitar tiga puluhan -salah satu dari mereka sepertinya si supir yang menghilang-. Si bapa dengan topi coklat entah kenapa terus memaki dan mendorong si pria berambut panjang.
Menurut dugaanku mereka mempeributkan masalah perangkotan, yang ga terlalu aku mengerti.
Berkali-kali bapa itu mengucapkan kata kata yang tidak pantas didengar anak anak. Err.. sebenernya itu kata yang sama sekali ga pantas untuk diucapkan..
Melihat adegan dorong mendorong dan pertengkaran sengit itu membangkitkan insting fotografiku yang telah lama terdiam. Rasanya dalam hatiku ada sesuatu yang meletup letup.

Dengan pelan aku berbisik pada La yang duduk di sebelahku "pengen banget foto adegan itu.."
Kebetulan banget hari ini aku bawa kamera.
Tanganku udah gatel aja pengen motret kejadian itu.
Kalo bisa ngerekam di video bakalan lebih bagus kali ya... XD

Penumpang penumpang lain yang udah mulai menyadari pertengkaran di bahu jalan itu berubah cemas, apalagi saat si bapa bertopi coklat semakin bertindak kasar dan bahkan mendorong si pria berambut panjang agak ke tengah jalan, nyaris saja tertabrak mobil. Untung saat itu jalanan macet sehingga mobil dan kendaraan kendaraan lain merayap lambat.

Ugh. Aku jadi berpikir ulang. Aman ga nih kalo aku foto foto?
Takutnya ntar malah dibentak-bentak, mana si bapa bertopi coklat itu serem banget lagi.
Hng.. aku pun langsung terlibat dalam dilema.

Habisnya aku kan lagi ga sendirian, kalo adik aku ikut ikutan kena getahnya bahaya tuh.
Meski sebenernya aku sendirian juga belum tentu jadi sih motretnya.. hehee :p

Sementara aku terlibat dalam dilema, penumpang lain mulai turun dan berpikir untuk mencari angkot lain. Secara gitu ya, angkot caheum-ledeng sih pasti masih banyak di belakang sana..
Beda sama angkot cimahi-ledeng yang terbatas, yang ngetemnya satu-satu. *curcol
Terus tiba-tiba dari luar terdengar teriakan "tahan! tahan!"
Aku panik, kirain si orang itu ngejar ngejar penumpang yang turun angkot biar ga naik angkot lain, makin serem aja deh.

Aku yang belum sepenuhnya lepas dari dilema ga nyadar kalo penumpang lain yang masih tersisa di dalem angkot pada ikutan turun, sampe akhirnya Thi ngajakin turun dari angkot.
Aku langsung menyusul begitu La turun. Suasana saat itu terasa begitu panik.
La tau tau lari menyusul Thi yang sudah berjalan duluan, di pinggir jalan, di antara penumpang lain yang sama paniknya. Aku langsung teriak "jangan lari lari, bahaya!"
Was was banget kalo tau tau ada mobil nyerempet. Fuuuih~

Nah, begitu aku serta Thi dan La berada dalam posisi aman di dalem angkot caheum-ledeng yang baru, aku langsung ketawa ketawa.
Ah~ kapan lagi coba aku bisa liat orang berantem.
Aku seneng -ada orang berantem ko seneng?- sekaligus menyayangkan karena tidak bisa mengabadikan momen itu.
Yah, tapi kalo ntar karena aku mengabadikan momen itu dan malah mengakibatkan hal yang tidak terduga kan gawat.
Rasanya keselamatan lebih penting.

Tapi aku jadi mikir, kalo untuk mengabadikan kejadian tadi aja aku ragu ragu, rasanya aku ini masih fotografer yang belum ada apa-apanya.. *sigh :<

Hauuuu...
Ayo semangat menekuni fotografi!!
Hobraaa~ -salam fotografi ala performa UPI-

6.03.2011

menuju detik perpisahan

uwaaah~ waktu memang selalu berlalu begitu cepat ya...

4 bulan yang kupikir lama itu sekarang sudah hampir berakhir.
4 bulan plp yang harusnya lama itu kok malah sama sekali ga berasa ya?
belum juga berakhir udah ngerasa kangen..
sama sekolahnya
sama meja piketnya
sama lab. komputernya
sama guru gurunya
sama temen temen plp
apalagi anak anaknya >_<

hari ini, itu semua kerasa banget~!!
karena senin anak anaknya pada UKK [Ujian Kenaikan Kelas], jadinya masuk di kelas 7A tadi itu hari terakhir aku ngajar di kelas... :'(

ya sebenernya, ga bisa dibilang ngajar juga sih. soalnya, hari ini giliran mereka yang tampil di depan kelas, menyampaikan presentasi biodata yang ditugaskan minggu lalu.

setelah semua anak mengumpulkan flashdisk mereka dan semua data dipindahkan ke salah satu komputer lab yang sudah terhubung dengan proyektor, aku memanggil mereka satu per satu dengan memilih salah satu flashdisk yang terkumpul secara acak.

begitu namanya dipanggil, ada yang reaksinya "ibu, maluuu" atau "ibu, jangan saya yang lain aja dulu".
ada juga yang langsung maju dengan cukup percaya diri.
macem-macem deh reaksinya, kalo liat mereka rasanya kaya liat aku waktu zaman smp.
melihat mereka membuatku berpikir dulu aku juga kaya gitu ya.. (malu-malu dan ga pe-de an :p)

kayanya mereka malu deh karena disuruh pajang foto di biodata mereka dan salah satu penyebab mereka ga percaya diri adalah 'komentar-komentar' dari anak-anak yang lain.
padahal sebenernya apa yang mereka tulis tentang cita-cita, motivasi, kritik saran mereka untuk pelajaran TIK, dan kesan pesannya bagus-bagus.
bikin aku senyum-senyum sendiri. ;)

selama presentasi itu, aku belum begitu kepikiran soal 'bakal kangen sama saat-saat ini'
waktu kelas akhirnya dibubarkan (pelajaran TIK di 7A ada di jam terakhir) dan aku 'mengawal' mereka kembali ke kelasnya untuk piket, saat itulah aku bener-bener ngerasa sedih karena sebentar lagi aku ga akan merasakan lagi kehidupan di sekolah ini.

waktu aku sedang mengawasi kegiatan bersih-bersih kelas, beberapa murid cewe 7A pada kumpul di depan kelas, ngobrol-ngobrol sama aku.
salah seorang dari mereka tanya "bu, nanti semester depan ngajar kelas 8 apa?"
sepertinya beberapa dari anak-anak 15 ga pada tau kalau kita-kita (anak plp) selesei ngajar bulan juni.
aku jawab "semester depan ibu udah ga ngajar lagi.."
terus dia bergumam kecewa dan bilang "padahal ibu jadi guru disini aja bu.." di-koor-i 'iya' dari anak-anak lain.
uwaaah~ aku jadi terharu~ ,>_<,
langsung aja aku jawab "ya, kalo bisa ibu juga pengen jadi guru disini..."

duuh. bener-bener deh, kata-kata mereka itu bikin aku ga pengen udahan plp
bikin aku ngerasa 'setelah plp bener bener beres, aku pasti kangen banget sama mereka, sama seluruh murid yang pernah aku ajar, sama seluruh kelas yang pernah aku masuki'

perpisahan itu pasti terjadi, karenanya...
pengalaman mengajar di SMP Negeri 15 Bandung akan selalu jadi pengalaman berharga dan kenangan manis yang tak pernah kulupakan. >_<

aku akan merindukan saat saat itu selamanya...

5.02.2011

Pendidikan Karakter, Mendidik Generasi

Selamat Hari Pendidikan Nasional!! >_<
Seperti yang kita semua ketahui, 2 mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional..

Ki Hajar Dewantara -Bapak Pendidikan Nasional Indonesia- menjelaskan bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Namun, mendidik anak bukan hanya menjadikan seorang anak menjadi pintar, melainkan yang jauh lebih penting harus mempunyai karakter, hal ini diakui oleh Hendardji Soepandji dalam buku biografinya.

Dalam pendidikan karakter ini, ibu berperan sangat penting. Ibu bukan sekedar melahirkan anak-anaknya, tetapi juga sebagai pendidik pertama dan utama dalam pembentukan budi pekerti mereka Hal ini dikarenakan, ibulah yang setiap saat berada di sisi anak-anaknya. [Roesmiati - Kompas Edukasi hal. 26 | Senin, 26 April 2011]

Sebuah buku mengungkapkan,
"when you educate a man, you educate one person. when you educate one woman, you educate one generation"

wow..., bukankah pengaruh seorang ibu begitu besar?
Karena itu, untuk semua wanita di dunia, jadilah seorang ibu yang bisa mendidik anak-anaknya dengan baik.
Dan untuk semua pria di dunia, pilihlah wanita yang bisa mendidik anak-anaknya dengan baik. :)

-- tulisan ini didedikasikan untuk para pendidik, tenaga kependidikan, dan mereka yang tertarik pada dunia pendidikan serta mereka yang mendukung perkembangan pendidikan--

4.22.2011

Karena Bumi Ini Hanya Satu

Happy Earth Day! = Happy My Blog Day! >_<
Wah, ga nyangka, ternyata peringatan hari bumi Internasional barengan sama peringatan 1st anniversarinya blog ini.
catet, INTERNASIONAL! woooow...

Hari Bumi, -yang diperingati hari ini (22 April) secara Internasional- "dilahirkan" oleh Gaylord Nelson, pengajar lingkungan hidup pada tahun 1970. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Enviromental Protection Agency/US EPA (sebuah badang perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap makhluk hidup.
Sejarah Hari Bumi
Dalam rangka memperingati hari bumi ini, 92 negara bersiap-siap untuk mematikan lampu selama sejam saja dan mendukung penyelamatan lingkungan terhadap perubahan iklim.
Awalnya, Earth Hour ini merupakan inisiatif dari WWF dimulai pada 2007 di Sydney, Australia. Lalu, apa sih pentingnya kita gelap gelapan selama 1 jam?

Dengan mematikan lampu selama 1 jam ternyata dapat menghemat 267,3 ton CO2 dan menghemat lebih dari 267 pohon karena 1 pohon dapat menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Selain itu juga menyumbang persediaan O2 lebih dari 535 orang, karena 1 pohon dapat memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya.
ck ck ck.... manfaat hari bumi

Inilah satu tindakan kecil yang membawa perubahan besar.
bayangkan manfaat besar yang kita dapatkan dengan melaksanakan Earth Hour setiap hari!

Jim Rohn mengatakan "take care of your body. it's the only place you have to live".
aku akan berkata "jagalah bumi kita. karena itu adalah satu satunya tempat kita semua hidup.

Sudahkah kalian mulai mematikan lampu selama sejam hari ini?

2.08.2011

PLP, quota, dan pindah jalur

PLP, what is it?

PLP atau Program Latihan Profesi merupakan salah satu mata kuliah yang harus, wajib, kudu dikontrak sama mahasiswa yang mengambil konsentrasi di bidang pendidikan di UPI, Universitas Pendidikan Indonesia.
Bisa dibilang melalui program PLP ini kami (aku dan juga anak2 lain yang kuliah kependidikan) mengalami pelatihan profesional tenaga pendidik guru.
Lengkapnya bisa dibaca di Buku Pedoman Akademik, UPI :)

Akhirnya setelah 7 semester menempuh masa-masa kuliah yang menyenangkan dan penuh intrik, tibalah waktunya bagiku untuk mengalami yang namanya PLP.

Seperti juga tahun-tahun sebelumnya, di Prodi sudah tersedia list sekolah-sekolah yang menerima mahasiswa yang akan PLP. Begitu Ar, -salah satu personil ANZ- bilang listnya udah ada di Prodi, aku yang kebetulan ada di kampus langsung masuk ruang prodi dan mengisi namaku dan juga Ar (kita sudah berencana PLP di sekolah yang sama) di SMA Negeri 15 Bandung, sesuai rencanaku sejak jaman KKN, sesuai kesepakatanku sama Sidik a.k.a M.Shadow -personil KKN Sariwangi yang suka banget makan kangkung-.

Aku pun ga sabar menanti PLP dimulai..


Waktu pun berlalu dan sampai pada hari ini.
Berdasarkan informasi Vhe -cewek JupiterB yang aktif berorganisasi-, aku pergi ke BAAK untuk melihat pengumuman PLP. Di pengumuman itu tercantum nama-nama seluruh mahasiswa yang dikelompokkan berdasarkan sekolah tempat PLP, dosen tetap (dosen yang berasal dari prodi/jurusan masing2) dan dosen luar biasa (guru mata pelajaran di sekolah tersebut).

Aku langsung saja mencari list SMA Negeri 15 Bandung, panas2 berdesak2an di kerumunan orang. Begitu berhadapan dengan papan pengumuman a.k.a mading aku menelusuri list SMAN 15.
Di urutan pertama ada jurusan KIMIA, mataku langsung menemukan nama Anggia a.k.a Bundo -personil KKN Sariwangi yang sering masak-, yang setau aku juga daftar PLP di 15.
Langsung saja aku mencari namaku..
Tapi ternyata dan ternyata.., namaku ga ada! otomatis Ar juga ga ada.
Mau ada gimana, wong jurusan KOMPUTERnya aja ga ada di dalam list.. :(

Dengan kening berkerut aku cari namaku dari SMA Negeri 1 Bandung sampai ke TK (yah, meski ga mungkin sih ada PLP untuk jurusan KOMPUTER di TK), mungkin aja sama pihak kampus dipindahin karena suatu alasan. Tapi baik namaku maupun Ar tetep ga ada tuh..
Akhirnya setelah cape nyari dari ujung ke ujung dan bosan liat list PLP di SMAN 15 berkali2, aku pun sms Ar, ngajak dia untuk nanyain soal ini ke University Center (kantor untuk mengurus PLP memang ada di University Center lt.4)

Pukul 13.05
Aku dan Ar memasuki gedung University Center dan segera menuju lt.4. Waktu masuk ke dalam ruang kantor PLP, disana sudah ada beberapa mahasiswa lain. Dua orang mahasiswa diantaranya sedang berbicara dengan salah satu pegawai disana. Tanpa sengaja pembicaraan mereka mampir di telingaku. Dan ternyata mereka (dua mahasiswa itu) juga tidak menemukan nama mereka di SMAN 15. Penjelasan dari si ibunya sedikit tertangkap olehku.
Quota di SMAN 15 udah 36 mahasiswa dan ga bisa lebih dari itu. Jadi memang ada beberapa jurusan yang ga dapet tempat disana. Berarti sekarang mau ga mau, rela ga rela, kami harus pindah jalur ke sekolah lain.

Maka, aku pun berunding dengan Ar, sambil nunggu dua mahasiswa itu menyelesaikan urusannya.
Aku punya beberapa alternatif. Alternatif ini dipilih berdasarkan jarak dengan kampus dan waktu tempuh dari rumahku. Sekolah-sekolah alternatif itu adalah SMA Negeri 2 Bandung, SMP Negeri 15 Bandung, dan SMP Negeri 12 Bandung (alternatifnya hanya sekolah negeri). Dan akhirnya kami memilih pindah jalur ke SMP Negeri 15 Bandung. Kenapa?

Aku sengaja tidak memilih SMAN 2 karena Rie -adikku yang keliatannya pendiam- sekolah di sana. Aku rasa bakalan aneh banget kalo pagi2 aku pergi bareng adikku itu ke sekolah yang sama, dengan status aku guru dan dia murid. Sementara di rumah aku kakak dan dia adik. Aneh. Aneh. Aneh. ;p

Aku juga tidak memilih SMPN 12, karena arah ke sekolah itu sama dengan arah ke kampus. Setidaknya aku merasa bosan dan ingin mencoba jalur lain. Merasakan daerah lain. Tempat lain.

Makannya, sebenarnya SMAN 15 itu udah pas banget. Selain itu kalo di 15 kan sekalian mengingat kembali masa2 SMP aku (dulu SMPku di 26, daerah Sarijadi juga)

Apa boleh buat... :'(
Akhirnya kami pun sepakat memilih SMPN 15. Alasan pribadiku adalah SMP ini ga terlalu jauh dari kampus. Dan setidaknya, meski sedikit, ada perubahan arah pergi. Meski sama2 ke gerlong dulu, tapi dari gerlong arahnya ke bawah bukan ke atas (ke arah kampus). Apalagi di sebrangnya ada Borma Supermarket jadi kalo mau belanja gampang.. hehe :p
Trus kalo ke SMPN 15 kayanya ga terlalu melenceng banget. Toh sama2 15, cuma ganti SMA jadi SMP aja. *maksa

Lalu, setelah dua orang mahasiswa itu selesai bernegosiasi, kami pun menyampaikan masalah kami.
Ibunya langsung sibuk mencari-cari list mahasiswa PLP FPMIPA dari tumpukan2 kertas lainnya, diantara map2 lainnya. Keliatan sibuk banget.
Begitu listnya ketemu beliau membuka halaman yang memuat prodi KOMPUTER, menanyakan nama kami, lalu mencarinya di list.
Di list tersebut aku dan Ar memang terdaftar di SMAN 15, selain kami ternyata Egi -cowok JupiterB yang suka baca komik juga (kayak aku)-, juga daftar di sana.
Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, kami memang ga dapet tempat di SMA itu. Penuh. Sampe sekarang aku ga ngerti juga kenapa bisa terjadi hal seperti itu. Kenapa banyak yang memilih SMAN 15? Hingga beberapa jurusan ga dapet tempat disana..

Ah! Satu hal menyenangkan yang aku rasakan begitu melihat list itu, dosen tetapnya Pak Yudi -dosen ilkom yang langsung jadi favorit aku sejak pertama kali ngajar-. Kalo dosennya ga dirubah meski kami pindah jalur ke sekolah lain bakalan asik banget, buat aku sih.

Finally, beliau bilang akan memindahkan kami ke sekolah lain. Aku pikir kayanya asik juga kalo ditentukan sama ibunya. Aku ga tau dimana aku akan di tempatkan, rasanya mungkin seperti membuka kotak harta yang kita ga tau apa isinya. Perasaan itu pun hanya terlintas sesaat,
karena selanjutnya Ar bilang "Kalo kita yang milih tempatnya bisa ga Bu?"
Ibunya bilang "Sok mau dimana?"
Ar memandangku meminta persetujuan, aku memberikan sinyal persetujuan dan berkata
"SMP 15"
Ibunya lalu membuka halaman SMPN 15, mengecek ketersediaan tempat di sekolah tersebut.

Yah begitulah, akhirnya kami PLP di SMP Negeri 15 Bandung (tentunya hal ini pun sudah aku sampaikan pada Egi via sms). Yang artinya, aku juga harus mengulang persepsi aku, imajinasi aku, dan lain-lain aku.
Bye bye.. SMAN 15, aku tak jadi bertualang di tempatmu.

Haha.. :D
Sedikit banyak pengalaman hari ini memberitahuku beberapa hal.
Meski hal seperti ini membuat kita merasa repot. Pihak administrasi yang mengurus hal ini jauh lebih repot karena selain harus mengurus surat menyurat, juga harus mengurus mahasiswa yang mau pindah jalur dan juga, seperti kasusku, yang ga kebagian tempat, belum lagi kasus-kasus lain. Uwaaah!
Lalu, meski semua hal tak berjalan sesuai rencana, akan lebih baik jika tidak menyesalinya dan terus melangkah maju. Lihat dan pastikan, sekalipun tidak sesuai rencana bukan berarti itu buruk. Siapa tau malah jauh lebih baik.
Toh semuanya sudah ada yang merencanakan. Sudah ada yang membuat dan memiliki skenarionya.
Yang perlu dilakukan adalah menjalani semuanya dengan pikiran positif.

power up!! \(^^)/

About Me

My photo
cat lover, japan addict, spy girl, paparazzi, the nocturnal, plegmatis, book eater, newbie teacher, single happy, travel writer wannabe;