Pages

11.22.2012

Menjadi 'Tua' ≠ Menjadi Dewasa

"Tua itu pasti. Dewasa itu pilihan."
Seperti yang acapkali dikatakan oleh sahabatku itu, bertambahnya umur tak selalu berarti bertambah dewasa.
Andaikan saja umur yang semakin bertambah disertai dengan kedewasaan yang juga bertambah, tentu rasanya tak akan sesulit ini.
Memasuki usia 23 rasanya aku ingin kembali ke masa kanak-kanak, ke masa dimana sepertinya aku tak memikirkan apapun kecuali sekolah dan bermain.
Memasuki usia 23, apalagi ditambah dengan sebuah titel sarjana, bagaikan memasuki dunia nyata.
Dimana aku seharusnya sanggup berpijak dengan kedua kakiku sendiri.

Namun faktanya, meski sudah memasuki usia 23 sedikit sekali perubahan kedewasaan yang terjadi pada diriku.

Menjadi dewasa (salah satunya) berarti menjadi lebih bertanggungjawab.
Sementara, seringkali aku lalai akan kewajibanku. Tak jarang pula aku menunda sesuatu hanya karena malas. Atau 'melarikan diri' dari apa yang seharusnya kuhadapi.

Memasuki usia 23, aku tahu bahwa diriku masih jauh dari sosok seseorang yang bisa disebut dewasa.
Aku merasa timpang. Karena, sungguh, aku masih ingin menjadi kanak-kanak sementara waktu terus berjalan -berlari bahkan-, tanpa kompromi.

Seperti yang tadi sudah kusebut, dewasa itu pilihan.
Dan untuk menjadi dewasa diperlukan perubahan.
Dan untuk berubah diperlukan kesadaran.

Kini, aku bediri di jalan yang penuh kebimbangan.
Sadar namun belum ingin berubah.
Tapi kalau tak mau berubah, sampai kapan aku akan ada disini?
Mempertanyakan kebimbanganku sendiri.

Andaikan saja umur yang semakin bertambah disertai dengan kedewasaan yang juga bertambah, tentu tulisan ini tak akan ada.

11.16.2012

When I'm (Not) Perfect













Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Lomba Menulis yang  diadakan Penerbit Haru. Info: penerbitharu.wordpress.com



Aini berdiri diantara kerumunan, karena tubuhnya yang tinggi, tanpa begitu kesulitan ia menemukan namanya tercantum sebagai peringkat pertama di ujian semester kali ini, seperti juga ujian-ujian semester lalu.
Peringkat ini tentu tak didapatnya dengan mudah, ia berusaha mati-matian untuk memperolehnya. Seringkali ia tak tidur hanya untuk belajar, mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang menumpuk meskipun ia sebenarnya tak suka.

Ya, Aini memang tak begitu suka belajar. Ia lebih suka kegiatan yang berhubungan dengan seni. Sakura-sensei, guru seni di sekolahnya bahkan sering mengajaknya mengikuti berbagai perlombaan seni. Tapi, ia tak pernah sekalipun memenuhi ajakan itu.
Aini lebih mementingkan belajar, karena kalau ia pintar ia akan punya teman. Di sekolahnya yang dulu, hanya karena Aini tak pintar dalam pelajaran, tak ada seorangpun yang mau berteman dengannya. Sekolahnya dulu memang sekolah paling elit di Tokyo, hampir semua siswanya adalah siswa yang berniat masuk ke Universitas Tokyo. Aini sama sekali tak bisa mengejar ketertinggalannya dari teman-teman yang lain.

Sejak ayahnya dipindahkan ke kantor cabang di Osaka, ia pun memutuskan untuk mendapatkan nilai-nilai bagus dalam semua pelajaran. Ia harus bisa apa saja dan membuktikan bahwa ia akan punya banyak teman.
Terbukti, saat ia mendapatkan peringkat pertama bahkan sejak awal kepindahannya, banyak teman yang mendekatinya, meminta bantuannya, dan bersikap baik padanya. Kecuali, satu orang...
"Ai-chan..., omedetou*" seru Mai Kuroki, salah satu temannya dari depan kelas. Ia melambai-lambaikan tangannya ke arah Aini dengan semangat.
Aini berjalan cepat menghampirinya. Tak sengaja ia menabrak Seiko yang baru saja keluar dari dalam kelas. Sesaat, ia merasa seperti ditatap dengan tatapan yang seakan meremehkan.
Ia memandang ke arah Mai yang sepertinya melihat tatapan itu. "Kenapa dia?"
Mai mengangkat bahu. "Sepertinya ia iri denganmu..."
---

Sejak tatapan Seiko padanya waktu itu, Aini jadi bertanya-tanya. Jika apa yang dikatakan Mai benar, mungkin memang tak mengherankan jika Seiko merasa iri padanya. Karena dibandingkan dirinya yang mendapatkan peringkat 1 di setiap ujian semester, Seiko tak pernah sekalipun masuk dalam peringkat 50 besar. Dan bukan hanya itu, Aini baru tahu bahwa Shin, cowok yang dulu dekat dengan gadis itu kini malah akrab dengannya.
Aini mengamati Seiko yang duduk di pojok kelas, mengobrol dengan beberapa temannya. Tertawa lepas. Sejujurnya Aini kini merasa iri, karena sekalipun tak mendapat peringkat 1, Seiko masih memiliki teman untuk berbagi tawa.
Seperti merasa diamati, Seiko memandang ke arah Aini. Lalu mengalihkan pandangannya tak suka.
---

"Sei.., Seiko.." panggil Aini diantara barisan siswa yang bergegas pulang.
"Ada apa?" tanya Seiko begitu Aini berdiri di hadapannya.
"Kamu marah sama aku?" tanyanya langsung.
Dahi Seiko berkerut heran. "Ngga, kenapa aku harus marah sama kamu?"
Aini menjawab ragu. "Uhm.. karena Shin."
Seiko tertawa sinis. "Shin? Ngga ada alasan apapun yang bisa bikin aku marah sama kamu gara-gara Shin." jelasnya datar.
Aini kembali bertanya, kali ini dengan penuh keheranan. "Kalau gitu kenapa kamu keliatannya tak menyukaiku?"
Seiko mendengus pelan. "Begini ya Miss. Perfect. Hanya karena kamu bisa segalanya bukan berarti semua orang akan menyukaimu."
Sejenak Aini tak bisa berkata-kata. "Ta.. tapi.. kupikir orang-orang mau berteman denganku karena.. karena aku bisa segalanya? Karena aku pintar?" serunya.
Seiko mengedikkan bahunya. "Tapi hanya teman kan?" tanyanya balik.
Aini kembali bertanya tak mengerti. "Maksdumu?"
"Iya, teman. Teman yang hanya dekat denganmu hanya saat membutuhkanmu. Bukan sahabat yang menerimamu seutuhnya, apa adanya." jawab Seiko dengan nada menyindir, lalu berbalik pergi.
Aini merenung di tempatnya berdiri. Begitukah?
Kini ia merasa tindakannya selama ini salah. Ia punya teman hanya karena ia pintar, hanya karena ia selalu mendapat peringkat 1. Apa jadinya kalau ia tak pintar, tak meraih peringkat apapun? Mungkin saja sama seperti di sekolahnya yang dulu.
Tapi ia terlalu takut, takut jika ia tak sempurna tak akan ada yang mau menerimanya, bersahabat dengannya. Namun, bukankah begitu seharusnya persahabatan? Bukan hanya menerima orang lain, tetapi juga membiarkan diri kita diterima orang lain. Seburuk apapun itu.

おわり**

*omedetou = selamat
**owari = selesai

11.05.2012

Cinta Tanpa Kata [#FF2in1]

Kau menyentuhku, menatapku lembut.
Tatapan yang menyatakan seluruh rasamu untukku.
Lalu kau tersenyum, membuat seluruh duniaku jungkir balik.

Aku tahu tak perlu kata lagi di antara kita.
Aku menyukai keheningan di antara kita.
Keheningan dimana kita memiliki cara lain untuk menyatakan perasaan masing-masing.
Tanpa kata yang terucap. Tanpa sedikit suara pun terdengar.

Karena hanya dengan sentuhanmu, aku merasa.
Karena hanya dengan tatapanmu, aku tahu.

Aku hanya ingin terus merasakan hangatnya cintamu lewat sentuhan jarimu.
Aku hanya ingin terus merasakan luapan cintamu lewat tatapan matamu.

Karena aku mengerti, tak akan ada kata yang terucap.
Tak akan ada suara yang terdengar.
Sekalipun kau ingin, menyampaikan ribuan kata cinta.
Mendendangkan senandung lagu romantis.

Kukatakan padamu.
"Tak selalu butuh kata untuk menyampaikan cinta bukan?"

Dan aku meraih wajahmu, menciummu lembut.
Ketika mata kita bertemu, memandang dengan kehangatan yang sama.
Kita sama-sama tahu, perasaan yang terpancar disana.
Lebih dari sekedar kata-kata.


Karena Kau, Anugerah Terindah [#FF2in1]

Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
(Anugerah terindah yang pernah kumiliki - Sheila On 7)

Aku tak butuh apapun. Aku hanya perlu kau tetap disisiku.

Melihat tawamu. Mendengar senandungmu.
Membelaiku lembut. Menatapku sejuk. Memelukku hangat.

Aku tak butuh apapun.

Kecuali hatimu yang tetap untukku.

Namun kau pegi, meninggalkanku.

Mengkhianati janjimu.
Janji setia bersama (berdua) sampai maut memisahkan.

Tak ada lagi tawamu. Tak ada lagi senandungmu.

Tak ada lagi belaian lembut. Tatapan sejuk. Pelukan hangat.

Tak ada lagi hatimu yang hanya untukku.


Kini aku harus membagi semua itu dengannya.

Dengan perempuan lain yang tiba-tiba datang.

Namun, meski begitu.
Aku masih mencintaimu.
Bahkan meski harus membagi dirimu dengan yang lain.

Karena kau, anugerah terindah yang pernah kumiliki.
Dan akan selalu begitu.

Selamanya.

10.03.2012

You, Only In A Frame [#FF2in1]

Aku menelusuri kedua jariku pada wajahmu yang tersenyum di atas selembar foto. Potret dirimu yang pertama kali kau berikan padaku.
Kau tak suka difoto katamu. Tapi aku selalu merasa wajahmu di foto terlihat manis.
Aku rasa aku beruntung, karena memiliki satu-satunya potret dirimu.
Foto ini menjadi harta yang tak terkira buatku, terutama saat ini.
Setelah kita terpisahkan oleh jarak. Saat kita bahkan tak bisa sekedar bertemu atau saling menyapa.
Memandangi wajahmu seperti ini cukup untuk menghilangkan sedikit rindu yang tak bisa kusampaikan, meski tak bisa mengapuskan sosokmu dari pikiranku.
Tak bisa bertemu denganmu seringkali membuatku nyaris gila. Aku melihat sosokmu dimana-mana, kau tak hanya hadir dalam mimpi-mimpiku setiap malam tapi juga menemaniku dalam ilusi setiap siang. Hari-hari selalu terasa berjalan lambat bagiku.
Kau tahu, aku selalu bisa merasakan setiap detik yang melewati menit. Setiap menit yang melewati jam. Setiap jam yang melewati hari.
Menghitung berapa banyaknya waktu yang harus kulewati hingga aku bisa bertemu lagi denganmu.
Kau tak tahu berapa lama. Begitu pula aku.
Aku hanya tahu aku akan kembali. Pasti.
Entah besok atau bahkan puluhan tahun lagi.
Hanya Tuhan yang tahu.
Karena kematian akan selalu menjadi rahasia-Nya.
Takdir-Nya.


Bandung, 2012

Pupus [#FF2in1]

Kau menyodorkan sebuah kertas biru bermotif bunga itu padaku dengan tiba-tiba. Senyuman bahagia terlihat jelas di wajahmu. Aku sudah bisa menebak apa itu. Namun aku tetap membiarkannya di atas meja. Menyangkal keberadaan undangan pernikahan yang kini jelas berada di depan mataku.
Menyadari aku tak sedikitpun bergeming,  kau kembali menaruh cangkir cappuccino itu di atas meja.
"Undangan pernikahanku." ujarmu memberi penjelasan, seolah aku bertanya. "Kau orang pertama yang menerima undangan ini." jelasmu lagi, membuatku merasa istimewa sebagai seorang sahabat.
Begitulah, buatmu aku hanyalah seorang sahabat. Tak lebih dari itu.
Aku memaksakan seulas senyum. "Aku pasti datang. Selamat ya."
Kau tersenyum lagi. Kembali meneguk secangkir cappuccino itu hingga habis.
Sementara aku meminum secangkir susu coklat hangat yang kini terasa pahit.
Diam-diam aku menahan sesak. Menahan air mata yang nyaris meluap.
Tidak tahukah kau telah lama aku menahan rasa. Menahan rindu yang selalu tak terkatakan.
Meski aku tahu kau sudah memiliki seseorang yang kau cintai, aku bahkan tak kuasa melupakanmu.
Seiring waktu berlalu perasaanku semakin tumbuh, semakin tinggi, berharap kau akan menoleh padaku.
Bertahun aku berharap suatu saat kau akan meninggalkannya dan memilihku.
Tapi semuanya berakhir hari ini.
Hari dimana kau menyerahkan undangan itu.
Tanpa sadar aku meneteskan air mata, seketika aku menahan isak tangis agar kau tak mendengarnya.
Tapi terlambat, karena kau langsung menyadarinya. Kau memandangku dari balik buku menu, heran. "Kau menangis?"
Aku menyusut air mataku dan memandangmu, memikirkan bahwa mungkin ini terakhir kalinya kita bisa bertemu berdua seperti ini, duduk berhadapan seperti ini, minum bersama. Kau dengan secangkir cappuccino dan aku dengan segelas susu coklat.
"Aku hanya terharu. Akhirnya kau menikah." jawabku menguatkan diri.
Kau lagi-lagi tersenyum, kemudian menyerahkan selembar tisu padaku.
"Suatu saat, kau juga akan menemukan seseorang." ujarmu seperti menenangkanku.
Aku tersenyum, pedih.

Aku sudah menemukannya, tapi ia telah memilih orang lain.
Orang itu kamu, dan kamu tak akan pernah tahu.

Bandung, 2012

6.23.2012

#Xpressive, A Fantastic Public Speaking Training

Apa itu #Xpressive?
#Xpressive adalah training public speaking yang diadakan oleh @Fantastic_Inc, sebuah perusahaan yang bergerak –tentunya bisa ditebak– dalam bidang public speaking, lebih tepatnya public speaking school and talent management.


Kenapa aku tertarik untuk mengikuti #Xpressive? (Yang pada akhirnya nanti akan menjadi “Kenapa kalian harus mengikuti #Xpressive” :D )

Pertama, dan yang paling penting, karena aku merasa bahwa public speaking adalah suatu kemampuan yang harus aku miliki untuk mendukung pekerjaan, aktivitas, dan bahkan -tanpa disadari- dalam kehidupan sehari-hari.
Karir apa yang tak membutuhkan public speaking?

Kedua, karena training public speaking nya #Xpressive keliatannya menarik. Cuma 30000 pula. Biasanya berapa coba untuk ikutan training public speaking ? :D

Ketiga, aku merasa perlu banget ngobatin 'demam panggung' yang seringkali menyerang saat akan tampil di depan umum. Kalo bisa diobatin di rumah sakit mungkin aku udah masuk UGD.

Akhirnya, setelah tertunda selama berminggu-minggu, hari ini aku ikutan juga #Xpressive batch 7, dengan memanfaatkan voucher 20% yang aku dapat malem sebelumnya.. *lumayaaan... ;p

Selain aku ada 3 orang lagi yang ikut training hari ini. Ada Hilda (anak pend. b. inggris 2008), Ricky (anak ilkom 2007), dan Fani (anak kimia ITB 2007). Ada pula Reza, trainee #Xpressive batch 3 (eh, batch 3 ya kalo ga salah? *mikir), yang ikutan nonton training kita.
(Sayang, ngga ada foto bareng-bareng nih, jadi ga bisa dilampirin).

Lalu, #Xpressive pun dimulai dengan pre-test. *Yup, pre-test bukan cuma ada untuk penelitian nya anak-anak pendidikan di sekolah.
Berhubung ini adalah training public speaking, sudah pasti pre-test nya public speaking.
Tema yang harus di public speaking-in adalah "tell me your stories".

Ya, aku ceritalah tentang nama, tentang jurusan, tentang hobi, tentang Book Eaters, sampe promosi kue kering buat lebaran. hahaha, numpang promosi banget ini...

Jreng.. jreeenggg..., #Xpressive pun memasuki babak utama. ^^
Semua tentang basic public speaking pun dikupas satu per satu. Apa itu 5W1H Public Speaking, Passion, Be Yourself, Out of The Box, Total Vocal, Act Natural, dan juga Antusias (*nyontek rundown).

Tiap-tiap materi disampaikan dengan sederhana, tapi ngena. Training pun terasa lebih personal karena jumlah trainee yang sedikit. Kebetulan cuma 4 orang aja kita, maksimal 15 orang tiap batch.
(Buat yang pengen ikutan masih ada kok batch-batch selanjutnya).
Selain itu juga menyenangkan karena ada games-games seru yang menghibur. Sesuai deh sama di pamflet nya, "2,5 jam yang simple, tight, fun, and fresh".

Tapi ya.., selain materinya yang memang menarik, kalo trainer nya ngga bisa menyampaikannya dengan baik, training nya ngga akan begitu menarik.
Bayangin aja kalo kamu ikutan training tapi trainer nya ngomongnya ga jelas (sampe kita bingung dia ngomong apa kumur-kumur), atau ngomongnya kecepetan (sampe bikin kita bilang 'hah?' berkali-kali), atau ngomongnya ga berhenti-berhenti (sampe bikin kita yang ngeliatnya aja jadi cape).

Acaranya #Xpressive, trainer nya juga #Xpressive.
Ini nih trainer nya >> @Fantastic_HaKi

Ga nyesel deh ikutan #Xpressive. Banyak banget yang aku dapet hari ini.

Aku dapet jurus baru. Namanya jurus Hu-Ha. Pertama denger nama jurus ini bikin ketawa banget lah, soalnya nama jurusnya sama dengan nama suku di cerita teater yang dipentasin adik aku. *Hu Ha Hu Ha :3 :D
Jurus Hu-Ha ini salah satu jurus bernapas dengan perut. Kalo mau tau detail nya mending ikutan aja deeh.. :)

Terus yang utama adalah gimana cara mengobati si 'demam panggung'.
Mulai sekarang aku akan coba meninggalkan si 'demam panggung' hanya di 'belakang panggung'. Biar aku saja, tanpa dia, yang ada di 'atas panggung'. (Istilah panggung disini ga mesti berarti selalu bermakna benar-benar di atas panggung, tapi dimaksudkan saat berbicara di hadapan orang lain).

Jadi, maaf ya 'demam panggung', aku ga akan ajak kamu lagi ke 'atas panggung'.
Kamu tenang-tenang aja di belakang, nanti kalo udah selesai aku jemput. :) *menyugesti diri sendiri.

Ikutan #Xpressive ini menjawab semua pertanyaan-pertanyaan aku tentang public speaking yang tak terkatakan. Rasanya bakalan asik banget kalo ada lanjutannya lagi. *menanti...

Satu yang aku lupa, dan bahkan baru aku inget ketika menulis ini, ada satu pertanyaanku yang belum terjawab. Pertanyaan tentang ice breaking.
Tapi, itu bisa ditanya nanti kali yaa.. Kan, ada FREE konsultasi setelah training. :D

Pokonya, #Xpressive is A Fantastic Public Speaking Training.
Yes, speaking isn't just about being impressive. It's more like being #Xpressive.

Thanks to @Fantastic_Inc, and also @FantasticHaKi

So, what are you waiting for? Daftar sekarang!

5.02.2012

From Zero to Hero

Awal masuk kuliah di Pendidikan Ilmu Komputer, aku ngerasa kaya terdampar di pulau yang ngga dikenal. Nyasar dan ga tau apa-apa.
Satu-satunya hal yang bikin aku bertahan adalah teman-teman sekelas yang kompak meski baru kenal. Jupiter B.

Aku yang tadinya ga minat dan ga ngerti sama mata kuliahnya, tau-tau jadi tertarik sama yang namanya pemrograman. :D
Waktu berubah, begitu juga dengan perasaan.

Meski awalnya aku begitu tertarik sama pemrograman, di akhir-akhir malah jadi lebih tertarik sama multimedia.
Dan itulah topik skripsi yang aku pilih. Pengembangan Multimedia.

Masalahnya, karena ketertarikan ini muncul di akhir aku ga terlalu bisa bikin multimedia.
Aku baru bisa bikin animasi yang sederhanaaaa bangeeet... ^^
Padahal rencana pengembangannya jauh lebih rumit. :p
Untungnya ada yang bersedia ngebantuin bikin. Jadi, Alhamdulillah tahap itu pun terlewati.

Aku yang waktu awal masuk ga bisa ngapa-ngapain sekarang bikin skripsi, melakukan penelitian dan merancang media.

Meski banyak batu sandungan dan badai menerpa. Sedikit demi sedikit, aku pun melewatinya.
Sampai akhirnya aku sampai ke titik ini. Prasidang dan Sidang.

Waktu Pli tau siapa pengujinya, dia bilang pengujinya serem. Haha.
Mau ga mau aku jadi takut juga. Deg deg an, bakalan diapain ya ntar.
Takutnya ntar dibantai. (Skripsinya) :p

Sejujurnya, kalau soal penulisan dari halaman pertama sampai halaman terakhir aku cukup percaya diri. Tapi, karena aku sadar kalau media yang aku buat masih memiliki kekurangan, jadinya aku khawatir itu akan berakibat fatal.

Tapi, meski takut aku harus menghadapi ini. Aku sudah berusaha, melakukan semua yang bisa kulakukan. Maka, kini aku berdoa agar aku diberi keberanian serta kemudahan dalam menghadapinya. :)


Pada akhirnya, memang itu semua hanya ketakutanku saja.
Karena aku tak punya gambaran bagaimana prasidang dan sidang itu sebenarnya. Padahal setelah dijalani kenyataannya tidak semenakutkan apa yang aku bayangkan.
Dengan persiapan yang baik dan dengan doa, kita pasti bisa menghadapinya.

And, Here I Am.


Kini aku bukan mahasiswa lagi.
Kini aku sudah menjadi alumni.
Kini aku sudah menjadi seorang sarjana.
Kini aku sudah memasuki dunia yang sebenarnya.

From Zero to Hero.

Dari yang tak bisa apa-apa,
menjadi bisa.

Dari yang tak tahu,
menjadi tahu.

Hidup adalah pembelajaran.
Selama kita hidup,
kita akan selalu belajar.

Karena itu jangan takut.
Jika pada awalnya kita tak tahu.
Jika pada awalnya kita tak bisa.

Karena kita bisa terus belajar,
untuk berubah.
Menjadi lebih baik.

From Zero to Hero.

4.22.2012

Waktu Aku Bikin Blog

Pertama kali aku tau blog itu sekitar akhir tahun 2007, melalui penemuan sebuah blog temen di friendster (iya, waktu itu masih jaman friendster).
Dan penemuan itu memanggil kembali jiwa menulisku yang terpendam. Karena, postingan di blog itu dikemas dengan baik, hingga membuatku terpukau.

Dan bukan hanya satu blog itu, aku juga mulai menemukan blog-blog lain yang semakin membuatku ingin menulis.

Sempat beberapa kali timbul keinginanku untuk membuat blog.
Tapi, banyak pertimbangan sehingga akhirnya aku ga jadi-jadi bikin blog.
Kala itu, koneksi internet andalanku cuma di kampus dan warnet. Jadi rasanya kalau mau menulis di blog ga bisa sepuasnya dan kapan aja. Padahal kalo dipikir-pikir aku bisa nulis konsep nya di rumah, terus di post. :p

Akhirnya, keinginan aku bikin blog baru tercapai di tahun 2010.
Tanpa terasa sekarang udah memasuki tahun kedua.

Happy Birthday to my blog. ^^
And Happy Earth Day too.

Di perayaan tahun kedua ini aku punya harapan untuk bisa terus dan terus menulis hingga jumlah postingan tiap tahunnya semakin meningkat.
Selain itu, aku ingin meraih mimpiku.
Menerbitkan Buku! >_<

Let's Go Blog! Let's Write!

-- if you want to live forever, write a book [unknown] --

4.21.2012

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 5

Naik sepeda keliling pulau karimun jawa.
Rencana semula sebenernya itu.
Ada tempat buat sewa sepeda soalnya disini.., sekalian juga cari oleh-oleh buat orang-orang.

Tapi, apa daya.
Serangan mabuk lautnya masih tersisa. Kata ayah aku sih kemungkinan masuk angin, bukannya mabuk laut.

Tapi jangan-jangan aku sebenernya keracunan makanan gara-gara makan roti yang udah lewat sehari best before nya. :p
Dan gara-gara itu aku terkapar terus sepanjang hari.
Bangun cuma buat packing sama mandi sama makan.

Mendekati waktu keberangkatan aku masih aja pusing-pusing, sampe nyaris telat naik kapal.
Waktu udah masuk kapal, langsung nelen antimo lagi dan pesen pop mie. Entah kenapa, makan pop mie lumayan ngilangin mabuk..

Tadinya sih mau langsung tidur aja biar ga kerasa perjalanannya. Tapi, ayah aku ngajakin ke luar. Ke dek kapal.
Dan rasanya menyegarkan banget. Angin adalah salah satu hal yang bisa nyembuhin mabuk.

Setelah sedikit menyembuhkan diri diantara hembusan angin, kami balik lagi ke dalam. Berkat antimo, tak berapa lama aku pun tertidur.

Tau-tau sampai deh di pelabuhan jepara. Namun, perjalanan masih panjang. Aku masih harus menempuh waktu sekitar 8 jam untuk sampai ke bandung dengan menggunakan bis.

Catat : BIS.

Seenggaknya bus nya bus yang nyaman. Jadi, kali ini ga akan mabuk darat.

Tapi, dugaan aku salah.
Berbeda dengan perjalanan Bandung-Jepara, perjalanan Jepara-Bandung terasa memabukkan. Padahal bis nya sama. Jalan yang dilalui pun sama.
Curiga ini supirnya beda. Guncangan selama perjalanan begitu terasa.

Begitu sampai rumah, aku tidur terus selama satu hari penuh. :<

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 4

Hari ini jelajah pulau lagi!
Mengingat betapa seru nya perjalanan kemarin, maka hari ini pun aku berangkat dengan penuh semangat ! ^^

Dan seperti biasa, jadwalnya snorkeling, berenang, jelajah pulau, dan hunting foto. Satu yang spesial dari perjalanan hari ini adalah kita dapet kesempatan buat berenang bareng hiu. :D

Pulau pertama yang kita kunjungi merupakan pulau sepi tanpa penghuni. Berbeda dengan pulau-pulau yang dikunjungi kemarin, pulau yang ini ada dermaganya. Dermaganya dari kayu-kayu gitu, jadi rasanya 'kepulauan' banget... :)
Pesisir pantainya lebih kerendem air dibanding pulau-pulau sebelumnya. Dan yang pertama keliatan di pulau ini adalah hutannya. Serasa terdampar di pulau terpencil.
Kali ini, awak2 kapal yang lain kebanyakan pada milih snorkeling. Yah, berhubung aku udah agak mabuk laut jadinya aku lebih memilih jelajah pulau...
Setelah berjalan agak jauh baru deh nemu pantai nya. Pasirnya putiiiiih.... Dan salah satu keinginanku yang lain kalo main ke pantai yaitu nulis nama di pasir.
Karena kemarin asik nyari kerang jadinya kelupaan.. Nah, ini dia sekarang kesempatannya. Berbekal ranting pohon yang patah, aku menggoreskan nama di atas pasir..

Wuiiih. Keren.

Melanjutkan perjalanan ke pulau selanjutnya mabuk laut ku jadi semakin parah. Begitu sampai pulau dan beres makan siang, aku langsung jatuh tertidur di bawah pohon kelapa.. Adem banget, semoga aja bisa nyembuhin.

Tapi, ternyata malah tambah parah. Apalagi waktu ngelanjutin perjalanan ke tempat penangkaran hiu, di tengah laut kapalnya berhenti dulu buat snorkeling (lagi).
Ini jadi kondisi yang ga enak banget buat aku yang masih diserang mabuk laut. Pilihannya cuma dua, diem di kapal atau ikut berenang di laut.
Sebenernya dua-duanya bikin pusing, tapi berenang di laut jauh lebih baik daripada harus diem di atas kapal (goyang-goyang, goyang-goyang).

Untungnya aku berenang, jadi bisa difoto di bawah laut. Diantara karang-karang yang cantik.
Begitu sampai di wisma apung, tempat penangkaran si hiu-hiu. Aku lebih memutuskan untuk duduk diam dan mengamati anak2 MB 2008 foto sama pari. Berenang sama hiu nya ga se ekstrim yang aku bayangin ternyata.... Jadi aku cuma foto2 in mereka aja. Udah ga kuat deh buat berenang2 lagi..

Sepanjang perjalanan pulang pun aku cuma diam, berharap cepat sampai ke homestay. Pengen banget istirahat dan minum yang anget-anget..

Kalo hari pertama jelajah pulau aku berpikir 'ngga apa-apa deh naik kapal kaya gini buat nyebrang dari jepara ke karimun'.
Hari kedua aku berpikir 'ngga mau lagi naik kapal dalam waktu dekat'.

Masalahnya, kalau ngga mau naik kapal, nanti pulang dari sini ke pelabuhan jepara gimana? :'(

4.20.2012

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 3 Part 2

Pulau pertama sudah terlihat!



Dan jernihnya lautan semakin terlihat, permukaannya kerlap-kerlip disiram cahaya matahari, dan pasirnya yang putih...
Baru sekali ini aku lihat langsung dan menjejakkan kaki di pantai yang masih bersih dan begitu indah...
Begitu perahu menepi dan aku benar-benar menginjakkan kaki di atas pasir. Hal yang pertama kulakukan adalah mengumpulkan kerang (keinginan dari zaman dulu kala akhirnya terkabul ^^)

Di pulau pertama ini aku ngelilingin pulau ngumpulin kerang sambil foto-foto, hahaa.. :D
Sementara anak2 MB 2008 malah pada main kubur2an di pasir..

Pulau pertama ini asik bangeet.. Kerangnya banyak, cantik-cantik, tapi ga boleh dibawa pulang katanya.. :p
Terus makan siangnya ikan bakar.. Ngga tau deh nama ikannya apa, tapi enaaak bangeeeet... :q Udah cape keliling pulau, makan ikan super enak.. Wuiiih, mantap.

Dan siapa sangka, di pulau ini ada kucing juga... This is it!
Kucing pantai.


Rasanya sedih juga harus ninggalin pulau pertama, masih lumayan betah disana. Tapi masih banyak pulau lain yang harus dikunjungi, lanjut ke pulau kedua... Wuuushh~

Kalau di pulau pertama pesisir pantainya luas, di pulau kedua ini pesisir pantainya cukup sempit, karena memang banyak warung-warung makanan di pinggir pantai.
Dan tujuan pertama datang ke pulau ini adalah makan (atau minum ya) es kelapa muda.. ^^
Langsung dari kelapanya.
Di Bandung juga ada sih sebenernya, tapi feel nya beda aja makan es kelapa muda di pinggir pantai gini.. :D


Entah karena kelamaan berenang + snorkeling, entah karena makan/minum es kelapa muda tiba-tiba jadi kepingin ke toilet.
Kagetnya, masuk toilet disini bayar 2000! Padahal cuma dari bilik dan ditutupin terpal doang. Sama sekali ga ada pintunya... :D
Ini namanya, tingkat kebutuhan tinggi harga juga tinggi. Ck Ck Ck
Jadi, kalo ke toilet di mall cuma bayar 1000 itu masih murah, apalagi toiletnya bagus dan nyaman...

Dan tujuan kedua kita mengunjungi pulau ini adalah HUNTING SUNSET!
Bagian yang aku suka bangeeet... Event yang paling ditunggu-tunggu nih. >_<
Sambil nunggu waktunya sunset, lagi-lagi aku berburu kerang. :D
Habis mau keliling berbagai pulau berkali-kali dan sepanjang apapun juga selalu ada bentuk kerang yang berbeda. Selalu nemu bentuk kerang yang unik. Makannya ga bosen-bosen.

Waktu matahari udah mulai tenggelam, langsung deh cari spot-spot foto yang bagus.
Warna langitnya jingga banget. Begitu pula warna laut yang memantulkan jingganya di permukaan.
Perjalanan hari ini pun ditutup dengan sunset yang tak terlupakan.

4.09.2012

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 3 Part 1

Mulai hari ini jelajah pulau, yeiii~ \(^^)/ *asik asik, asik asik...

Ngeliat rundown acaranya aja udah bikin happy.

Kegiatannya dipenuhi sama jalan-jalan di pulau, berenang, snorkeling, hunting foto, berburu sunset, berburu sunrise, ke pasar rakyat. Wuiiih~

Dengan berbekal kamera, snack, baju ganti, tissue basah dan sunblock aku siap untuk berpetualang. *ups, antimo juga..
Bersama-sama kami berjalan menuju dermaga, siap menaiki kapal yang menanti kami untuk menyebrang.

Teriknya matahari tetap membuat kami bersemangat. Aku menikmati angin yang berhembus kuat saat kapal berjalan. Meski suhu disini panas anginnya tetap terasa menyejukkan.

Setelah beberapa lama memandangi langit yang luas dan lautan yang dalam, akhirnya perlahan-lahan aku bisa melihat ikan-ikan kecil yang berenang kesana kemari dan indahnya karang yang menjadi latar belakang ikan-ikan itu. Pertama kali aku lihat laut sejernih ini. Padahal jaraknya masih agak jauh dari pulau terdekat. *sugoiiii~ (menakjubkan, red.)

Dan kapal pun berhenti.

Waktunya berenang. Waktunya snorkeling.
Dengan alat-alat snorkeling yang telah disiapkan kami semua bersiap untuk terjun menikmati indahnya lautan disini.
(foto : dokumentasi pemandu)

Dibantu oleh seorang pemandu aku menyelam (sebenernya cuma masukin kepala aja ke dalem laut) dan melihat keindahan lautan ini. Ikannya, karangnya, dan sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam laut.

Subhanallah~ ^^ *terkagum-kagum

Asiknya lagi dapet kesempatan buat difoto bawah laut. cihuuiii~


4.07.2012

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 2 Part 2

Dengan berakhirnya kunjungan ke PO Nusantara ini, berarti waktunya kita semua menuju Pelabuhan Jepara.
Selama perjalanan Kudus-Jepara, sepanjang jalan terhampar pemandangan sawah yang luas, diiringi musik-musik lawas yang diputar di bus. Syahdu.

Berhubung suhu di bus dingin banget, begitu sampai pelabuhan kerasa banget perubahan suhunya. Ekstrim.
Suhu di pelabuhan ini panas banget, sumu (gerah, red.).
Makannya kalo ada angin yang lewat tuh rasanya adeem bangeet.. *Bentangin tangan dan merasakan angin yang berhembus.

Masih ada cukup waktu sebelum kapal berangkat, kami berdua pun menuju masjid yang ada di pelabuhan. Begitu air wudhu membasuh tubuh, cesss.. adem nya. Rasanya kepingin disini terus.. :D
Tapi tujuan akhirnya kan Karimun Jawa, bukan Jepara..

Begitu masuk kapal, suhu berubah panas lagi. Maklum banyak orang, dan kebetulan di kelas Eksekutif C ga ada AC nya.. Dingin. Panas. Dingin. Panas.
Semoga aja ga bikin panas dingin.

Meski penyebrangan dari pelabuhan menuju Karimun Jawa ini hanya 2 jam, tapi untuk mencegah mabuk laut yang mungkin saja terjadi karena ini pertama kalinya aku naik kapal.
Sekali lagi, aku nelen antimo.

Tak lama setelah kapal berangkat, aku tertidur.


Setelah hampir 2 jam ...

Entah karena kebiasaan tidur di kendaraan, aku tuh kaya udah punya feeling kalo udah mau sampe tempat tujuan pasti terbangun. Makannya beberapa saat sebelum sampe di pelabuhan Karimun Jawa, mataku melek dengan sendirinya.

Salah satu dosen mb yang duduknya di sebelah aku bilang pulau nya udah mulai keliatan. Tapi semaksa apapun aku pengen liat pulaunya dari jendela, itu pulau tetep ga masuk ke area penglihatan aku.
Posisi jendelanya ga sejajar sama barisan tempat duduk aku soalnya..., lebih tepatnya sejajar sama satu baris di belakang tempat duduk aku.
Bisa-bisa terkilir ni leher kalo maksa nge liat. :D

Ga lama kemudian, pulau nya keliatan!
Hurray, sebentar lagi sampaiiii..... >_< *udah ga tahan pengen keluar dari kapal.

Perlahan-lahan kapal melambat, dengan berpegangan pada ayahku aku berdiri dekat pintu keluar. *bisi jadi anak ilang...

Whoaaa~ betapa senangnya menghirup udara di luar sini setelah 2 jam terkurung dalam kapal.
Meski udaranya terasa sedikit panas, tapi pemandangan pulaunya bagus banget...

Finally..., aku menginjakkan kakiku di Karimun Jawa. \(^^)/
Sekali lagi, tanpa mabuk kendaraan. *peluk antimo

Dan akhirnya, dengan menggunakan mobil yang sudah disediakan kami semua menuju homestay.
Waktunya istirahat... ^^

4.06.2012

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 2 Part 1

Sekitar jam 8 pagi, kami tiba di PO Nusantara, Kudus.

Apa itu PO? | PO = Perusahaan Otobis.

Bus Nusantara yang aku tumpangi selama perjalanan Bandung-Kudus ini memang terasa berbeda dibanding bus-bus lain yang pernah aku tumpangi.
Waktu memasuki PO Nusantara ini, garasi nya emang luaaas bangeeet...
Saking luasnya sampe ga bisa masuk semua ke display kamera :D

Nah, pas di jelasin soal bus-bus di PO Nusantara ini, emang keren-keren deh busnya.
Ada bus yang pernah di sewa Pa SBY waktu masa-masa kampanye.
Ada juga bus khusus pengantin, dimana ada kamar riasnya segala..
Sewa bus nya juga 5 juta sehari.. tapi emang keren banget busnya...











Lebih kerennya lagi, PO Nusantara udah pake GPS sebelum PO-PO lain pake buat mantau kondisi bus-busnya.
Hihi.. jadi inget game virtual city, kalo kendaraan-kendaraan yang kita punya rusak langsung kepantau dan bisa langsung dibenerin, bahkan bisa di upgrade.

Terus, waktu PO Nusantara dikunjungi oleh Menteri Perhubungan, PO-PO lain langsung disarankan untuk menggunakan GPS juga...
Ada hal lain yang bikin bus-bus nya PO Nusantara nyaman.
Mesinnya.
Aku ga ngerti pas ngebahas perihal mesin-mesinan ini, maknnya bingung juga mau nge jelasinnya.

Tapi satu hal, mereka (PO Nusantara) ini selalu mau belajar hal-hal baru.
Bisa dibilang itulah hal yang bisa membuat PO Nusantara ini lebih maju.

4.04.2012

Catatan Perjalanan Karimun Jawa, Day 1



Sejak naik bus Jogja-Bandung selama 8 jam, aku berpikir ga akan pernah mau naik bus lagi, terutama kalo perjalanannya jauh! Ga tahan mabuk daratnya..


Tapi siapa sangka aku bakal naik bus lagi?

Waktu ayah aku ngajakin ikut berlibur (aslinya sih KKL manajemen bisnis (mb)2008) ke Karimun Jawa, aku iya-iya aja. sama sekali ga 'ngeh' kalo dari Bandung sampe pelabuhan (yang letaknya di Jepara) itu naik bus, selama kurang lebih 8 jam. 8 JAM!! o_O

Udah gitu harus naik kapal ya buat nyebrang nya.. -__-
Telat banget nih nyadarnya, udah tinggal berapa hari lagi pergi baru kepikiran soal mabuk perjalanan.. :p
Selama ini cuma hore-hore aja mau pergi ke karimun jawa :D

Walaupun katanya bus yang bakal kita tumpangin itu bagus, beda sama bus-bus lain yang biasa aku tumpangin, tapi buat aku bus ya tetep bus.
Maka akhirnya, aku memutuskan untuk menelan si antimo, teman perjalananku yang setia.
Anti mabuk! darat, laut, dan udara!
Hahahahaha... :D bus atau kapal, lewaaaat.....


15.00 | 03.29.2012

Kita-kita (aku, dosen-dosen mb, mahasiswa 2008) udah pada ngumpul nih di depan bus. Begitu aku naik ke bus, beneran beda loh busnya. Kursinya mirip-mirip sama kursi di pesawat tapi tanpa tv di kursi depannya (sok tau, padahal belum pernah naik pesawat :p). Jarak antar kursinya juga lowooooooongg... bangeeet....
Kalo ac nya sih sama aja, dingin. (ya iyalah)
Makannya di tiap kursi disediain selimut (sayang ga bisa dijadiin suvenir. *eh)
Dan begitu di dudukin, lega loh tempat duduknya.... ^^

Tapi tetep aja, bus ya bus.
Karena persepsi awal aku tentang bus udah ga bagus, jadinya aku udah sugesti pasti mabuk kalo naik bus. Belum berangkat aja udah puyeng... *.*

Begitu bus keluar gerbang kampus, langsung aja aku nelen antimo (satu aja ko, ga banyak-banyak).
Selama perjalanan aku ngeliat aja keluar jendela, ngamatin rintik-rintik hujan yang mulai turun.
Eh.., belum lama, belum juga bener-bener kerasa bedanya ini bus sama bus-bus yang biasa aku tumpangin, kita semua turun dulu di pool bus nya. *belum pada shalat ashar uy!

Menjelang magrib, kita yang niatnya mau sekalian magrib disini karena bus katanya berangkat lagi jam 18.30, tiba-tiba diminta naik lagi. Magrib nya ditarik ke isya katanya... *becak kali ditarik-tarik..
Naiklah kita semua ke bus, berangkaaaat.... *satu do'aku, semoga antimonya masih ngefek.


Dan sepertinya do'aku terkabul, karena tiba-tiba aja aku udah ada di Cirebon.
Cirebon! Rumah Makan Kalijaga, sekitar jam 10 malam.

Yuhuuu, aku ga mabuk darat. >_< *cium-cium antimo.

Makan malemnya ala parasmanan gitu.. dan di antara lauk-lauk yang tersedia di situ, yang paling enak cuma tempe tepungnya aja.. *masukin tempe ke plastik.

Begitu makan malem selesei, kita lanjut perjalanan menuju kudus. Si antimo kayaknya mulai kehilangan efeknya nih.., selama perjalanan ga tau udah berapa kali ganti posisi tidur, pegel. :<
Terakhir kali ganti posisi, dalam kesadaran yang samar-samar kayanya ada yang nyuruh mandi. Liat jam, udah jam 5 subuh.
Ayah aku udah turun duluan,aku ngikut turun dan baru sadar ternyata kita ada di SPBU!
Oh.. di SPBU bisa mandi juga ternyata, kirain cuma bisa isi bahan bakar..
Pas aku nyari ayah aku buat minta kunci tas, ayah aku nya udah main ngilang aja. *perasaan ga lagi main petak umpet..

Cari di toilet cowok, ga mungkin masuk. Di bus, ga mungkin ada. Keliling SPBU , luas banget tu SPBU. Di sms, ga dibales. Di telepon, gagal.
Akhirnya nyerah deh, nunggu di tempat parkir kaya anak ilang sambil telepon berkali-kali.
1 menit.. 5 menit.. 10 menit..
Sampai akhirnya ga tau menit ke berapa yang udah serasa ber jam-jam ayah aku muncul, and finally I got the key! \(^^)/

Setelah ngebut mandi dan minum kopi super cepat, kita semua berhenti menuju perhentian pertama.

Kunjungan ke PO Nusantara! First pit stop! *nyengir lebar

3.23.2012

LEXIS : Multimedia for Dyslexic Children

LEXIS version 1.0

(review)


---------------- coming soon ----------------

Menulis, Antara Skripsi dan Cerpen

aku suka menulis.

entah sejak kapan, menulis sudah menjadi hal yang tak bisa aku lepaskan.
menulis adalah jiwaku.

aku ingat, waktu masih jaman sekolah, tugas mengarang adalah satu-satunya tugas yang paling semangat untuk kukerjakan.

waktu smp aku sering membuat puisi, meski hanya kusimpan sendiri.
hanya sekali saja puisi ku di pajang di mading kelas. pujian dari guru bahasa indonesia kala itulah yang telah memacuku untuk terus menulis.

memasuki sma, aku mulai sedikit-sedikit menulis cerpen, dan bahkan novel, meski tak satupun yang selesai.

begitu terjun ke dunia kampus, seiring dengan kesibukan yang terus bertambah, dunia tulis menulis jadi sedikit "terbengkalai".
tapi, karena menulis sudah menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari diriku, aku terus menulis meski hanya sesekali mengikuti lomba menulis cerpen, dan belum pernah lolos seleksi.

namun, itu tak membuat semangat menulisku surut.
menulis adalah duniaku.
dimana aku bisa membuat dunia-dunia baru.

dengan mengikuti lomba-lomba menulis cerpen dan semacamnya, tanpa sadar sudah ada beberapa cerpen yang selesai. :)

di tahun akhir kuliah, saat sedang sibuk-sibuknya menulis skripsi, beberapa saat setelah berita meninggalnya Whitney Houston..
@kampungfiksi mengadakan event menulis cerpen yang diberi nama #tributetoWhitney, dimana siapapun diundang untuk menulis cerpen berdasarkan lagu-lagu Whitney Houston.

aku yang rasanya udah lama banget ga nulis cerpen pun memutuskan untuk mengikuti event ini dengan penuh semangat ^^

di tengah-tengah sibuknya skripsi dan tenggat waktu pengumpulan cerpen yang tinggal sebentar, akhirnya aku berhasil menyelesaikan cerpen #tributetoWhitney kurang dari seminggu! pas 1200 kata... *buatku ini sudah prestasi tersendiri... :D
dan itu adalah cerpen tercepat yang aku selesaikan


lalu, setelah proses segala macam..
akhirnya, cerpenku di muat di buku The Greatest Love of All 2
*banzaii.. banzaii... \(^^)/

1.28.2012

Banyak Jalan Menuju Jepang

28 Januari 2012

sejak pagi dadaku udah berdebar-debar ga karuan..

harapan untuk lolos tes seleksi ini jelas sangat tinggi.
gimana ngga? aku yang udah suka sama kejepangan sejak jaman smp emang pingin banget pergi ke jepang.
ngalamin sendiri suasana negeri jepang, yang sering disebut-sebut sebagai negeri matahari terbit itu..
ngenalin budayanya secara langsung, jelas kepingin banget... >_<
suka nya aku sama kejepangan itu mungkin udah bisa disebut obsesi kali ya.. :D

makannya begitu tau UPI mengadakan program ini (OBIP), tanpa perlu pikir-pikir lagi aku langsung daftar.
dan seperti namanya, Osaka Bisnis Intenship Program, program ini berkaitan dengan bisnis yang meliputi bidang perbankan, peningkatan sumber daya manusia perusahaan, akutansi, dan manajemen biro perjalanan.
buat aku yang sama sekali ga tahu menahu soal bisnis, dengan mengikuti program ini aku jadi bisa mempealajari hal baru.

apalagi ntar bakalan ada acara hanami (perayaan melihat bunga sakura) gitu...
ada homestay di rumah orang jepang nya juga..
kayanya kalo bisa lolos, bener-bener 'real' bisa ngerasain kehidupan orang jepang.

meski nantinya selama kurang lebih satu bulan bakalan berada jauh banget dari bandung, jauh di seberang lautan untuk pertama kalinya, tapi buatku hal itu akan menjadi pengalaman baru.

karena tak ada yang bisa mengganti nilai dari sebuah pengalaman.
karena ilmu-ilmu yang kita miliki tak berarti tanpa pengalaman.
karena yang dibutuhkan bukan hanya sekedar teori, tapi aplikasi.

tapi, apa boleh buat.

setelah berhasil lolos seleksi pertama, yang berupa tes tulis bahasa inggris dan tes pengetahuan kejepangan.
aku akhirnya tidak lolos di seleksi kedua, yaitu tes wawancara.

sedih memang :(, karena aku sangat berharap bisa menjadi satu dari 20 orang yang lolos program ini, tapi

mungkin, Tuhan punya kehendak lain.

mungkin, bukan lewat program ini aku akan pergi ke jepang.

jalan untuk meraih mimpi tak hanya satu.
jika satu jalan telah tertutup, akan selalu ada jalan lain.

banyak jalan menuju jepang. ^^

About Me

My photo
cat lover, japan addict, spy girl, paparazzi, the nocturnal, plegmatis, book eater, newbie teacher, single happy, travel writer wannabe;