Pages

3.29.2013

Aku, Musik, dan Vidi Aldiano

Sejak dulu, aku tak punya ketertarikan khusus dengan musik.
Meskipun waktu kecil memang sering denger lagu-lagunya penyanyi cilik tahun 90an, itu juga karena ibuku yang membelikan kaset-kasetnya.
Tapi, semenjak SMP, aku dan musik berada di wilayah yang berbeda.
Jangan tanya soal lagu-lagu terkenal masa itu atau siapa penyanyi favoritku. Waktu zaman SMP aku bisa dibilang bukan anak gaul, kerjanya cuman belajar sama baca komik.. :p

Memasuki SMA, karena ketertarikanku dengan Jepang, aku jadi menyukai lagu-lagu Jepang, meski tetap saja ga punya artis favorit. Aku cuman seneng aja sama lagu-lagunya yang enak didengar. :)

Aku sendiri tak menyangka kalau akhirya bisa tertarik dengan seorang penyanyi secara personal.
Dan penyanyi itu adalah Vidi Aldiano. ^^
Sejak secara kebetulan melihat video clip Nuansa Bening di tv, entah gimana aku tertarik begitu saja. Suaranya langsung saja mengalihkan perhatianku..



Aku yang tadinya ga tertarik nonton acara musik jadi sering nonton acara musik buat dengerin Vidi nyanyi. Haha :D
Love his voice! >_<

抜き猫

Mata, Botol, Sakit

Dua minggu yang lalu, seperti biasa kami (komunitas penulis @najmubooks) berkumpul. Tema yang kami bahas kali ini adalah menulis cepat dengan strategi tiga kata, dimana kami memilih tiga kata secara acak. Secara unik, kata yang terpilih adalah mata, botol, dan sakit.
Kami semua harus menulis apapun, dengan syarat harus ada kata mata, botol, dan sakit.
Kelihatan sulit untuk disambungkan, eh?
Kata siapa...

Akhirnya setelah waktu sepuluh menit berlalu, kami saling bertukar tulisan dan membacakannya. Perbedaan tulisan kami semua, (ada yang lucu, ada yang penuh makna, ada yang bercerita fiksi, ada yang ceritanya khayalan banget) membuktikan bahwa memang asosiasi pikiran setiap orang itu berbeda. Dengan tiga kata itu saja, bisa tercipta bermacam variasi tulisan ;)

Dan inilah tulisanku...

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Ngomong-ngomong tentang mata, sebagai salah satu organ tubuh kita yang tentunya seperti kita semua ketahui berfungsi untuk melihat, penting sekali bagi kita untuk menjaga kesahatannya.
Bisa dibayangkan, jika mata kita 'sakit', seperti kondisi mataku sekarang yang minusnya udah tinggi banget, akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Seperti yang aku rasakan saat ini, betapa kesulitannya aku saat 'kehilangan' kacamata. Entah itu lupa taruh dimana atau juga pecah karena jatuh bahkan patah karena kecerobohanku yang udah ga ketulungan. Saat-saat 'kehilangan' itu menjadi saat yang urgent banget karena segala sesuatu di sekelilingku menjadi buram.
Untungnya, di zaman sekarang dengan teknologi yang semakin canggih, kalo minusnya tebel si lensa bisa ditipisin sehingga tidak akan terlihat tebal. Kalo zaman dulu sih kacamatnya bisa jadi kelihatan kaya tutup botol. Haha :p
Kaya gini nih --> @.@
Maka dari itu penting sekali menjaga kesehatan mata kita. Penyesalan selalu datang belakang, karenanya jaga kesehatan mata kita dari sekarang. :)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Saking cepatnya aku menulis, sampai-sampai ada kesalahan penulisan. Apa ada yang sadar?

Yup, seharusnya aku menulis 'pantat botol' dan bukannya 'tutup botol' -____-
*Hihi, apa jadinya kacamata kaya tutup botol? :))

Setelah sesi pertemuan kami kali ini selesai, dalam perjalanan pulang aku terus memikirkan ide lain dengan kata mata, botol, dan sakit. Mengingat betapa tiga kata itu saja bisa menciptakan berbagai macam bentuk tulisan, berbagai cerita.
Lalu muncul suatu adegan sederhana dalam benakku. Berikut jika adegan itu diterjemahkan ke dalam bentuk kata-kata :

"Tanganku mengaduk-aduk isi tas dengan terburu-buru, mencari sebuah botol kecil berisi cairan bening. Sementara rasa sakit seakan-akan menusuk mataku. Begitu kutemukan botol itu, aku membuka tutupnya cepat. Segera kudongakkan kepalaku dan meneteskan cairan bening di dalamnya. Kukerjap-kerjapkan mataku beberapa kali seraya meraih cermin di atas meja dan menghadapkannya ke arah wajahku. Aku membuka mata dan memperhatikan mataku yang kembali terlihat jernih. Rasa sakitnya pun mulai menghilang meski mataku masih berair. Aku menunjukkan obat tetes mata itu ke arah kamera dan berkata 'Menghilangkan perih, dalam sekejap!' Aku memasang senyum termanis hingga akhirnya terdengar suara sutradara berteriak 'CUT!'."

Rasanya ajaib sekali dengan tiga kata saja bisa muncul berbagai macam ide. Seringkali, kita merasa tak bisa menulis jika tak ada ide. Tapi sebenarnya, kita masih bisa menulis meski tak ada ide, yang tidak bisa itu jika ada ide tapi tak ada kemauan [@nulisbuku].

So, keep writing! ^^

抜き猫

About Me

My photo
cat lover, japan addict, spy girl, paparazzi, the nocturnal, plegmatis, book eater, newbie teacher, single happy, travel writer wannabe;