Pages

6.11.2013

Pro Kontra S2

Dag. Dig. Dug.
Harap-harap cemas aku membuka file Hasil Pengumuman S2

Yup, sebulan yang lalu aku mengikuti ujian seleksi masuk S2 jurusan Pendidikan Bahasa Jepang di UPI. Pilihan yang menimbulkan pro kontra.
Kenapa pro kontra?

Aku yang lulusan Pendidikan Ilmu Komputer jelas-jelas ngga nyambung sama Pendidikan Bahasa Jepang. Tapi ngambil kuliah Bahasa Jepang sudah jadi cita-citaku sejak masa SMP, lebih tepatnya akhir SMP.

Di luar dugaan, waktu aku mengutarakan keinginanku untuk mengikuti ujian masuk Bahasa Jepang ibuku setuju. Menurutnya lebih baik aku mengambil jurusan Bahasa Jepang (di UPI) ketimbang kuliah di luar kota (aku pernah berniat kuliah di Jogja) atau di Jepang (one of my dreams too).
Setelah melakukan penyelidikan melalui website Pascasarjana UPI dan interogasi bagian pendaftaran, dengan tekad aku mengisi pendaftaran.
Untuk menyerahkan formulir pendaftaran dibutuhkan rekomendasi dari dua orang dosen.
Saat meminta rekomendasi inilah timbul kontra.
Tentu jadi pertanyaan kenapa aku memilih Bahasa Jepang dan tidak melanjutkan ke jurusan yang berbau komputer atau mungkin pendidikan.
Bagaimanapun dulu aku diterima di Pendidikan Ilmu Komputer bisa dibilang 'nyasar'. (read this)
Waktu dipikir sekarang rasanya dulu agak menyesal juga tidak mencoba lagi SPMB ke jurusan Bahasa Jepang. *lupakan*
Karena alasan itulah, aku berpikir untuk tidak melanjutkan ke jurusan yang berbau komputer. Kayanya ngga dulu deeh.. Aku berpikir aku ngga mau menyesal lagi.
Kali ini aku akan mencoba masuk ke Bahasa Jepang. Sengaja mengisi hanya satu pilihan saja.
Meski ayahku menyarankan untuk mengisi pilihan kedua.
Aku bertahan pada pilihanku. Jawabannya, tidak.

Buatku keterima atau tidaknya aku di Bahasa Jepang kali ini menentukan banyak hal.
Karenanya aku berharap besar untuk keterima.
Jika keterima aku lebih memiliki rencana jelas untuk hidupku.
Jika tidak aku harus berpikir ulang mengenai rencana-rencana untuk hidupku.

Dag. Dig. Dug.
Aku mulai mencari deretan namaku di antara daftar pengumuman mahasiswa yang lolos seleksi.
Satu per satu baris nama kubaca. Sangat hati-hati.
Seakan namaku tak akan terbaca jika terlewat sekedip saja.
Semakin mendekati baris akhir aku semakin cemas.

Dan begitu baris terakhir terlewati, aku harus menerima kenyataan bahwa aku tidak diterima.

Tidak diterima.
Sesaat aku merasa bimbang.
Apa yang harus kulakukan setelah ini?

Kali ini pro kontra itu ada di dalam diriku sendiri.

Mungkin bukannya tidak tapi belum.

Belum diterima.
Aku akan mencoba lagi.
Bukankah terlalu cepat untuk menyerah?

Entah apa penyebab aku belum diterima kali ini. Manusia selalu punya rencana, berusaha untuk meraih keinginannya. Namun pada akhirnya Allah lah yang menentukan.
Rencana Allah selalu indah. Meski kini aku belum tahu apa yang direncanakanNya untukku.

Syukuri dan hadapi.
Life goes on. :)

抜き猫

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
cat lover, japan addict, spy girl, paparazzi, the nocturnal, plegmatis, book eater, newbie teacher, single happy, travel writer wannabe;